EMPAT GOLONGAN YANG DI LAKNAT ALLAH
Rangkuman
materi pengajian rutin PPM Al-Azhar : Kamis, 12 Maret 2015
Oleh
: K.H. Imam Bukhori Al Habsy Al Ayyuby
Bismillahirrahmaanirrahim…
Allahumma
Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….
A.
Peringatan hari kelahiran
Ketahuilah,.
Bagi
hamba Allah, dengan bertambahnya usia seharusnya menambah ketakutan dalam diri
kita dikarenakan semakin bertambahnya usia kita, berarti kita semakin
mendekati dengan kematian. Wahai
saudaraku, ingatlah,..
Bahwasanya,
saat usia kita bertambah, kematian terhadap diri kita akan semakin mendekat.
Untuk itu, tak sepantasnya jika di hari kita dilahirkan kita malah bergembira
dan merayakannya dengan cara yang berlebihan. Takutlah, dan bersedihlah…
Allahumma
Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….
B.
Golongan-golongan di Yaumul hisab yang ketika ditanya akan sibuk untuk
mencari-cari alasan :
1.
Orang-orang yang sibuk mencari dan mengurusi dunia.
Dimana
orang-orang yang ketika di dunia hanya di sibukkan untuk mencari dan mengurusi
dunia saja, tanpa memikirkan akhirat. Mereka sibuk mengurusi dunia seolah-olah
dunia adalah hal yang kekal dan abadi. Merekapun lupa, untuk mendekatkan diri
kepada Allah, lupa untuk berdzikir kepada Allah, karena terlalu sibuk mengurusi
dunia.
Lalu,
Allah bertanya kepada mereka;
Apakah
kekayaanmu melebihi kekayaan Nabi Sulaiman?
Wahai
manusia, ketahuilah bahwa kekayaanmu sebenarnya tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan Nabi Sulaiman. Yang
meskipun ia kaya, namun Nabi Sulaiman masih mempunyai dan selalu menyempatkan
waktunya untuk mendekatkan diri kepada Allah..
2.
Orang-orang yang fakir
Orang-orang
fakir itu beralasan bahwa, mereka fakir dan mereka tidak ada waktu untuk
beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah karena mereka sibuk untuk mencari
harta di dunia agar mereka tidak menjadi orang fakir. Mereka ingin menjadi kaya
di dunia, sehingga mereka lupa akan akhirat yang kekal.
Lalu,
Allah bertanya kepada mereka;
Wahai
kalian orang-orang fakir yang bodoh, apakah kalian tidak melihat Nabi Isa? Yang
fakirnya melebihi kamu sekalian tetapi ia tetap beribadah kepada-Ku, berdzikir,
dan senantiasa memohon ampunananku.
3.
Para budak
Dimana
para budak-budak tersebut beralasan bahwa, mereka adalah seorang budak (karyawan
/ pekerja). Mereka tidak punya waktu dan tidak sempat untuk beribadah kepada
Allah di karenakan mereka sibuk untuk bekerja.
Lalu,
Allah bertanya kepada mereka;
Wahai
kalian para budak, apakah menjadi budak itu lebih sengsara melibihi Nabi Yusuf
saat beliau menjadi budak? Yang meskipun sengsara dan waktunya kebanyakan
dipenuhi untuk bekerja, namun ia masih tetap dan selalu berusaha untuk
meluangkan waktu untuk beribadah dan bersujud kepada-Ku.
4.
Orang-orang yang sakit
Orang-orang
sakit tersebut beralasan bahwa mereka ketika di dunia mengalami sakit keras.
Sehingga, karena sakitnya tersebut yang tak kunjung sembuh-sembuh, mereka tidak
bisa untuk beribadah kepada Allah.
Lalu
Allah bertanya kepada mereka;
Wahai
kalian, apakah sakit kalian itu lebih berat daripada sakitnya Nabi Ayyub? Yang
meskipun ia sakit keras, namun ia tetap beribadah kepada-Ku dengan mengerahkan
segala kemampuan yang ia miliki.
Allahumma
Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….
Wahai saudaraku,
Ketahuilah,. Bahwasanya kita hidup
di dunia ini hanyalah sementara.
Terlalu hina jika kita disibukkan untuk mengurusi dan mencari harta
dunia saja.
Mengesampingkan akhirat, dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia yang laknat.
Janganlah kita mencari-cari alasan,
Janganlah kita menghindar dari
kesalahan,
Allah itu Maha Adil, dan Allah Maha
Bijaksana.
Jadikanlah dunia ini sebagai
penjara,
Jangan menjadikan dunia sebagai
surga.
Karena,..
Mereka yang menjadikan dunia ini
sebagai surga,
Niscaya nerakalah tempat untuknya.
Dan mereka yang menjadikan dunia
ini sebagai penjara,
Niscaya surgalah tempat yang pantas
untuknya.
Allahumma
Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….
Untuk
itu wahai saudaraku,.
Sesibuk
apapun kita saat ini, sekeras apapun ujian yang menimpa kita saat ini,
janganlah di jadikan alasan untuk kita meninggalkan ibadah terhadap Allah SWT.
Seperti apapun kondisi kita saat ini, marilah kita senantiasa meluangkan waktu
dan selalu menyempatkan diri untuk kita beribadah, bersujud, dan memohon
ampunan dari Allah SWT. Jangan sampai ketika di Yaumul Hisab nanti, kita
menjadi orang-orang yang sibuk untuk mencari-cari alasan karena ketika di
dunia, kita tidak ada waktu untuk beribadah kepada Allah SWT. Semoga kita semua
senantiasa menjadi hamba Allah yang selalu mempunyai waktu untuk beribadah
kepada Allah, untuk bersujud dan bersyukur kepada Allah. Menjadi hamba Allah
yang sibuk mencari bekal akhirat. Amin, amin,. Yaa Robbal Aalamiin..
Allahumma
Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….