Kamis, 19 Maret 2015

MUTIARA JIWA

EMPAT GOLONGAN YANG DI LAKNAT ALLAH

Rangkuman materi pengajian rutin PPM Al-Azhar : Kamis, 12 Maret 2015
Oleh : K.H. Imam Bukhori Al Habsy Al Ayyuby
Bismillahirrahmaanirrahim…
Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….

A. Peringatan hari kelahiran
Ketahuilah,.
Bagi hamba Allah, dengan bertambahnya usia seharusnya menambah ketakutan dalam diri kita dikarenakan semakin bertambahnya usia kita, berarti kita semakin mendekati  dengan kematian. Wahai saudaraku, ingatlah,..
Bahwasanya, saat usia kita bertambah, kematian terhadap diri kita akan semakin mendekat. Untuk itu, tak sepantasnya jika di hari kita dilahirkan kita malah bergembira dan merayakannya dengan cara yang berlebihan. Takutlah, dan bersedihlah…
Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….

B. Golongan-golongan di Yaumul hisab yang ketika ditanya akan sibuk untuk mencari-cari alasan :
1. Orang-orang yang sibuk mencari dan mengurusi dunia.
Dimana orang-orang yang ketika di dunia hanya di sibukkan untuk mencari dan mengurusi dunia saja, tanpa memikirkan akhirat. Mereka sibuk mengurusi dunia seolah-olah dunia adalah hal yang kekal dan abadi. Merekapun lupa, untuk mendekatkan diri kepada Allah, lupa untuk berdzikir kepada Allah, karena terlalu sibuk mengurusi dunia.
Lalu, Allah bertanya kepada mereka;
Apakah kekayaanmu melebihi kekayaan Nabi Sulaiman?
Wahai manusia, ketahuilah bahwa kekayaanmu sebenarnya tidak ada apa-apanya dibandingkan  dengan Nabi Sulaiman. Yang meskipun ia kaya, namun Nabi Sulaiman masih mempunyai dan selalu menyempatkan waktunya untuk mendekatkan diri kepada Allah..
2. Orang-orang yang fakir
Orang-orang fakir itu beralasan bahwa, mereka fakir dan mereka tidak ada waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah karena mereka sibuk untuk mencari harta di dunia agar mereka tidak menjadi orang fakir. Mereka ingin menjadi kaya di dunia, sehingga mereka lupa akan akhirat yang kekal.
Lalu, Allah bertanya kepada mereka;
Wahai kalian orang-orang fakir yang bodoh, apakah kalian tidak melihat Nabi Isa? Yang fakirnya melebihi kamu sekalian tetapi ia tetap beribadah kepada-Ku, berdzikir, dan senantiasa memohon ampunananku.
3. Para budak
Dimana para budak-budak tersebut beralasan bahwa, mereka adalah seorang budak (karyawan / pekerja). Mereka tidak punya waktu dan tidak sempat untuk beribadah kepada Allah di karenakan mereka sibuk untuk bekerja.
Lalu, Allah bertanya kepada mereka;
Wahai kalian para budak, apakah menjadi budak itu lebih sengsara melibihi Nabi Yusuf saat beliau menjadi budak? Yang meskipun sengsara dan waktunya kebanyakan dipenuhi untuk bekerja, namun ia masih tetap dan selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk beribadah dan bersujud kepada-Ku.
4. Orang-orang yang sakit
Orang-orang sakit tersebut beralasan bahwa mereka ketika di dunia mengalami sakit keras. Sehingga, karena sakitnya tersebut yang tak kunjung sembuh-sembuh, mereka tidak bisa untuk beribadah kepada Allah.
Lalu Allah bertanya kepada mereka;
Wahai kalian, apakah sakit kalian itu lebih berat daripada sakitnya Nabi Ayyub? Yang meskipun ia sakit keras, namun ia tetap beribadah kepada-Ku dengan mengerahkan segala kemampuan yang ia miliki.

Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….

Wahai saudaraku,
Ketahuilah,. Bahwasanya kita hidup di dunia ini hanyalah sementara.
Terlalu hina jika kita  disibukkan untuk mengurusi dan mencari harta dunia saja.
Mengesampingkan akhirat, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia yang laknat.
Janganlah kita mencari-cari alasan,
Janganlah kita menghindar dari kesalahan,
Allah itu Maha Adil, dan Allah Maha Bijaksana.
Jadikanlah dunia ini sebagai penjara,
Jangan menjadikan dunia sebagai surga.
Karena,..
Mereka yang menjadikan dunia ini sebagai surga,
Niscaya nerakalah tempat untuknya.
Dan mereka yang menjadikan dunia ini sebagai penjara,
Niscaya surgalah tempat yang pantas untuknya.

Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….

Untuk itu wahai saudaraku,.
Sesibuk apapun kita saat ini, sekeras apapun ujian yang menimpa kita saat ini, janganlah di jadikan alasan untuk kita meninggalkan ibadah terhadap Allah SWT. Seperti apapun kondisi kita saat ini, marilah kita senantiasa meluangkan waktu dan selalu menyempatkan diri untuk kita beribadah, bersujud, dan memohon ampunan dari Allah SWT. Jangan sampai ketika di Yaumul Hisab nanti, kita menjadi orang-orang yang sibuk untuk mencari-cari alasan karena ketika di dunia, kita tidak ada waktu untuk beribadah kepada Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa menjadi hamba Allah yang selalu mempunyai waktu untuk beribadah kepada Allah, untuk bersujud dan bersyukur kepada Allah. Menjadi hamba Allah yang sibuk mencari bekal akhirat. Amin, amin,. Yaa Robbal Aalamiin..

Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi’adadi man sholla ’alaiih….



 
Design by Moch.Fatikh N | WEB Al azhar